WORLD DOWN SYNDROME DAY
[World Down Syndrome Day]
Senyum dan semangat anak-anak dengan Down Syndrome akan semakin lebar jika dukungan orang tua dan lingkungan bisa terus optimal. Karena itu di hari Down Syndrome Sedunia setiap 21 Maret, menjadi momentum bagi masyarakat dunia untuk bergandengan tangan. Tentunya bersama anak dengan Down Syndrome menggapai harapan dan cita-cita mereka.
Para calon ibu dan orang tua pada umumnya sejak dini harus mulai memahami seputar penyakit kelainan kromosom. Zaman sekarang semakin banyak anak lahir dan tumbuh kembang dengan keterbelakangan mental. Hal itu ternyata dipengaruhi karena adanya kelainan kromosom. Rupanya kondisi ini sebetulnya bisa dideteksi sejak dini.
Begitu pun untuk Down Syndrome. Penyakit ini juga bisa dideteksi sejak dini. Pencegahannya, terutama untuk ibu yang pernah memiliki anak Down Syndrome atau hamil pada usia di atas 40 tahun, harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya. Terutama di awal kehamilan, karena mereka memiliki risiko melahirkan anak dengan down syndrome lebih tinggi. Kelainan kromosom ini menyebabkan lambatnya pertumbuhan fisik dan mental penyandang Down Syndrome.
Tanggal 21 untuk menunjukkan kelainan pada kromosom ke-21 dan bulan Maret menunjukkan abnormalitas 3 kromosom. Hal itu disebutkan dalam laman Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS).
Dilansir dari laman World Down Syndrome Day, Kamis (21/3), tahun ini mengambil tema ‘Leave No One Behind’. Hal itu mengajak siapapun agar tak meninggalkan anak dengan Down Syndrome sendirian. Tema ini diambil dari Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuju Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030; rencana aksi global untuk manusia, planet, dan kemakmuran.
Semua orang dengan Down Syndrome harus memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan setara dengan orang lain di semua aspek masyarakat. Sayangnya kondisi atau kenyataannya saat ini sangat berbeda. Orang dengan Down Syndrome sering menghadapi sikap negatif, tanggapan rendah, diskriminasi, dan pengucilan.
Pada Hari Down Syndrome Sedunia, maka masyarakat dunia diajak untuk merangkul anak-anak dengan Down Syndrome. Mereka punya cita-cita dan harapan yang sama dalam tumbuh kembangnya.
